Penyimpulan Langsung
DISKUSI 5
1. Apa pendapat menurut Anda
mengenai Penyimpulan Langsung?
2 Jelaskan perbedaan antara Penalaran oposisi dan Penalaran
eduksi yang disertai dengan contoh
Selamat berdiskusi!
Salam semangat studi,
Masykurwahid
Selamat berdiskusi!
Salam semangat studi,
Masykurwahid
Jawab
:
1. Apa pendapat menurut Anda mengenai
Penyimpulan Langsung?
Jawab : menurut saya penyimpulan
langsung (Immediate inference) adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan
berupa hubungan dua pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama.
Sumaryono (1999:77) mengemukakan penyimpulan langsung sifatnya terbatas, yaitu
hanya tentang sebuah proposisi baru dan bukan tentang sebuah kebenaran baru.
Atas dasar kebenaran atau ketidak benaran sebuah proposisi, kita menyimpulkan
kebenaran atau ketidakbenaran proposisi yang lainnya. Jadi, jika dikatakan
bahwa Orang Indonesia bukan orang Amerika, maka dapat disimpulkan (langsung)
bahwa Orang Amerika bukan orang Indonesia.Penyimpulan semacam ini disebut
Pembalikan atau konversi. Demikian juga bila dikatakan Semua orang Jawa adalah orang Indonesia adalah benar, ini berarti
pernyataan Tidak ada satu pun orang jawa
yang adalah orang Indonesia adalah salah.
2. Jelaskan perbedaan antara Penalaran
oposisi dan Penalaran eduksi yang disertai dengan contoh
Jawab :
Penalaran
oposisi atau penalaran perlawanan, dalam logika diartikan dengan pertentangan
yang terdapat di antara dua proposisi yang mempunyai subjek dan predikat yang
sama tetapi berbeda dalam kuantitas dan/atau kualitasnya. Oposisi Sumaryono
(1999:78) dan Surajiyo, dkk. (2009:47), juga Rapar (1996:45) membedakan ada
empat macam oposisi dalam logika, yakni: kontraris, kontradiktoris,
subkontraris, dan subalternasi
Sedangkan
Penalaran eduksi adalah proses penyimpulan di
mana akal budi kita bergerak dari sebuah proposisi ke sebuah proposisi lain
tanpa harus mengganti atau mengubah makna yang terkandung di dalamnya. Surajiyo
(2009:51) dan Bakry (2001:87) membedakan tiga macam penalaran eduksi, yaitu
konversi, inversi, dan kontraposisi. Sumaryono (2001:83), penalaran eduksi
meliputi antara lain konversi (pembalikan), inversi, obversi (pemberian makna
semu), posibilitas serta aktualitas. Karena itu, penalaran edukasi mencakup:
inversi, konversi, kontraposisi, obversi, aktualitas dan posibilitas.
a. Inversi. Pengertian inversi ialah penalaran langsung dengan cara menegasinya
subjek proposisi premis dan menegasikan atau tidak menegasikan predikat
proposisi premis. Proposisi premis disebut inverted
dan proposisi konklusi disebut inverse.
Bakry (2001:89) membedakan dua macam inversi, yaitu inversi penuh dan inversi
sebagian. Jika inversi dilakukan dengan menegasikan baik subjek maupun predikat
proposisi premis, maka inversi itu disebut inversi penuh (lengkap). Apabila
invensi dilakukan dengan menegasikan subjek proposisi premis, sedangkan
predikatnya tidak dinegasikan, maka inversi itu disebut inversi sebagian.
Harper (1996:40), langkah yang ditempuh sangat sederhana
Ø Untuk memperoleh inversi lengkap negasikanlah subjek dan
predikat inverted lalu ubahlah pembilang subjek dari universal menjadi
partikular.
Ø Untuk memperoleh inversi sebagian, negasikanlah subjek
inverted, sedangkan predikatnya tetap dipertahankan (tidak berubah), lalu
ubahlah pembilang subjek dari universal menjadi partikular.
Oleh karena hanya subjek
yang memiliki pembilang universal yang dapat diinversi, itu berarti bahwa hanya
proposisi A dan E yang dapat diinversikan, sedangkan proposisi I dan O tidak
dapat diinversikan.
Contoh-contoh:
1) Inversi Proposisi A
Inversi Lengkap:
Invertend : Semua filsuf adalah manusia (A)
Inverse : Sebagian bukan-filsuf adalah bukan-filsuf (I)
Inversi Sebagian:
Invertend : Semua filsuf adalah manusia (A)
Inverse :
Sebagain bukan-filsuf adalah manusia (I)
2) Inversi Proposisi E
Inversi Lengkap
Investend : Semua filsuf bukan kera (E)
Inverse : Sebagian bukan-filsuf bukan bukan-kera (O)
Inverse Sebagian
Investend : Semua filsuf bukan kera (E)
Inverse : Sebagian bukan-filsuf buka kera. (O)
Dari contoh-contoh tersebut
di atas, jelas terlihat inversi proposisi A hasilnya ialah proposisi I, baik
untuk inversi lengkap maupun untuk inversi sebagian. Demikian pula proposisi E,
jika diinversi akan menjadi proposisi O, baik untuk inversi lengkap maupun
untuk inversi sebagian
Comments
Post a Comment