Memory of mother ,father and brother
memory of my mother and my father
We life happy of my mother , father, brother and sister,
Kami hidup bahagia bersama dg mama,papa,kakak dan
adik, kami bermain bersama saling bantu satu dengan yg lainnya,
Kami berangkat kesekolah bersama sama setiap hari, waktu itu kami masih SD , setelah masuk sekolah ke SMPN di jarai saya bersama sama selama 2 tahun dg Abang saya, setelah itu Abang saya tamat melanjutkan study di lahat tinggal saya sendiri berangkat sekolah , setelah 3 tahun saya tamat dan melanjutkan study sama dg Abang saya di lahat tapi kami beda tempat , selama 2 tahun kami bersama lagi ,setelah itu Abang saya melanjutkan study ke Palembang menyusul Adik saya di Palembang,setelah itu saya pun tamat terus melanjutkan study ke Palembang , kami bersama sama lagi kumpul 3 beradik di Palembang , walaupun rumah yg kami tempati itu sangat kecil namun kami sangat bahagia , setelah 3 bulan kemudian saya pulang kampung ,teman saya menawari saya untuk bekerja ke Singapore atau ke Malaysia ,saya pamit dg ibu dan bapak agar mereka mengijinkan saya utk bekerja di negara orang , dengan keahlian yg saya miliki saya percaya pasti bisa utk bekerja di negara orang , namun ibu saya tak mengijinkan saya pergi merantau ke negara org , setelah itu ibu saya telpon kakak yg berada di Batam agar bisa jemput saya ,tepat bulan Nopember 1994 kakak menjemput saya dijanjikan untuk bekerja dibatam, karena permintaan dari ibu saya akhirnya saya terpaksa pergi ke Batam bersama dg kakak saya, teman saya berangkat ke Singapore dan Malaysia , sampai di Batam saya tetap melanjutkan kursus bhs Inggris, setelah 2 Minggu di Batam saya diterima kerja di perusahaan , saya sangat bahagia bisa kenal dg teman teman dari berbagai daerah termasuk kenal dg orang Philipina, and Jepang kami bekerjasama dg sangat baik, saya sangat bahagia karena teman teman selalu memanjakan ya termasuk bos kami yg dari Philipina n Jepang beliau menerapkan kerja sangat disiplin namun jalinan kekeluargaan yg sangat kuat, setiap bulan kami selalu represhing jalan jalan ke pantai utk menghilangkan rasa capek , beliau walaupun org luar negeri namun slalu ikut dengan kegiatan yg kami lakukan, bahkan terkadang merekalah yg mengeluarkan dana utk kegiatan itu, singkat cerita saya merasakan kebahagian luar biasa kerja di perusahaa tersebut, setelah itu ibu saya berkunjung ke Batam untuk melihat keadaan kami , terus ibu saya bermohon. Kepada Abang saya agar saya tidak bekerja di perusahaan lagi , akhirnya Abang saya memberi saya kerja di sekolahan ,dengan berat hati saya terpaksa pindah kerja di sekolahan , saya pindah kerja alasan saya dengan bos bahwa saya akan pulang kampung ,akhirnya bos saya memberikan ijin berapa bulan untuk pulang kampun. Saya berbohong dg bos saya yg sangat baik hati, secaraa diam diam saya kerja di sekolah tepat 17 Juli 1995 , ternyata bos saya dapat info entah dari mana bahwa saya tidak pulang kampung, bos saya menguruh satpam untuk merayu saya kembali ke perusahaan , selama 3 bulan akhirnya saya terpaksa kerja di 2 tempat pagi disekolah siang saya kerja di perusahaan selama 2 bulan saya slalu dijemput oleh satpam , masuk hilang ke 3 saya bilang Ama bos biar saya datang sendiri ke perusahaan TDK perlu dijemput lagi, saya bicara gitu karena ibu saya tau bahwa saya masih kerja di perusahaan ,Abang saya dan ibu saya marah dan meminta saya berhenti kerja di perusahaan, akhirnya dg berat hati saya bicara jujur dg bos saya bahwa Abang dan ibu saya meminta saya utk berhenti bekerja di perusahaan, terus saya pun minta pendapat dg bos saya jika org tua mereka yg minta gitu apa yg mereka lakukan , mereka menjawab ikuti perintah orang tua, Sungguh mulia hati bos saya itu walaupun dia orang luar negeri namun hati mereka sangat baik peduli dengan nasib dan kondisi anak buahnya, akhirnya kami berpisah saya lanjutkan kerja disekolah sesuai permintaan ibu saya, selama 2 bulan satpam perusahaan masih selalu mengikuti jejak saya mungkin dia disuruh oleh bos saya. Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun dengan hati yg sedih saya berpisah dengan semua teman teman saya dan bos yg baik hati. Saya sendiri tak punya teman seakrab teman PT dulu , saya tiap hari sedih tapi ibu saya TDK tau itu semua, karena saya selalu menunjukkan kebahagian didepan ibu saya,berapa tahun kemudian , Akhirnya Abang sayapun menyusul ke Batam dan kami bersama lagi dia bekerja di perusahaa. Berapa tahun kemudian saya kenal dg org luar negeri lagi lama kami kenal dekat setiap hari jam makan siang dia slalu menjemput saya utk makan siang , dia menghentakkan saya dg staf dia dan saya sering diajak ke kantor dia , kadang saya malu ikut rapat di perusahaannya jadi saya menunggu dia didalam mobil aja,setiap pulang kerja selalu diantar , sayabsangat bahagia bersama dg dia begitu juga dia juga sangat bahagia , dia ingin mengenalkan saya dg ortu nya walaupun melalui telpon namun kami sangat akrab berbicara, berapa tahun kemudian karena SDH sangat dekat terus dia mengajak saya makan malam saybersama dg keponakan tapi sekarang SDH meninggal , www aktif makan malam dia menyampaikan PD saya bahwa dia mengajak saya untuk menikah , setelah makan kami pulang , keesokan harinya saya bilang Ama ibu saya bahwa saya akan menikah dg org luar, lagi lagi ibu saya marah besar terus dia akan menganggap saya SDH mati jika saya jadi menikah, kedua kalinya saya sedih lagi, terus saya bilang Ama Mr ... Bahwa hubungan kita TDK direstui oleh ibu saya, diavkecewabtspi dia tetap menghibur saya, dia tetap setia menunggu , 1 thn berlalu dia menunggu namun jawabannya tetap sama TDK direstui , dg hati hancur akhirnya dia pamit pulang kenegaraan dia, dg rasa berat kami berpisah , namun lebih dari 1 thn dia tetap menelpon saya lewat telpon kantordia tetap setia menunggu , 2thn kemudian kantor kami pindah no.telpon yg lama diganti dg yg baru , sejak saat itu kami putus kontak dg dia , tapi saya tetap percaya dia pasti masih mencintai saya ,karena situasi dan kondisi akhirnya kami putus kontak , , singkat cerita akhirnya saya gabung dgn teman2dan kami bentuk karang taruna "bina siaga" saya terpilih jadi pengurus karang taruna tersebut , hari berganti hari bulan berganti bulan saya kenal dg seseorang lagi ,saya tau dia suka saya dan sayapun suka dg dia , tapi Dia takut karena kalah saing dg yg lain, Allah berkehendak lain akhirnya dia pergi merantau jauh dari saya , akhirnya saya pun pindah kerumah saya sendiri , dg rasa galau dan sedih saya tinggal dirumah sendiri dan saya ajak ibu n bapak saya agar menemani saya namun ortu saya TDK bersedia tinggal bersama saya, saya sendiri kadang saya menangis mengapa nasib saya seperti ini , selalu dihalanginya oleh ibu saya utk kebahagiaan saya ,saya hidup selalu mandiri TDK pernah tergantung dg diapun, saya ingat pesan dari ibu saya waktu masih di SD dulu kenapa ibu saya tak pernah peduli kepada saya dia jawab bahwa saya bisa mengatur hidup sendiri TDK seperti adik dan Abang saya, , dlm hati saya menjerit menangis tapi saya harus tetap tegar didepan mata ibu saya, pernah saya bertanya apakah saya ini anak pungut dari ibu saya sehingga saya TDK diberi kasih sayang seperti yg lainnya, ibu menjawab lagi bahwa saya lebih pandai mengatur kehidupan dibanding dg saudara saya . Karena rasa kecewa akhirny sayapun menikah dg teman dia dlm pernikahan kami tak ada yg setuju termasuk ibu saya , saya nekat akhirnya Abang saya menyetujui pernikahan kami , dg terpaksa ibu saya ikut setuju. sekarang saya SDH mendapatkan keturunan 2 anak laki laki. Kami hidup bahagia , suatu ketika waktu ibu dan BPK tinggal di rumah saya kembali bertanya apakah saya ini anak pungut ibu terus ibu saya tetap menjawab bahwa saya anak kandung mereka namun saja tanya bahwa saya bisa mengatur kehidupan saya tanpa mereka ikut campur, jujur saya katakan bahwa saya dari kecil hingga dewasa ibu saya selalu percaya dgkkehidupan saya akan bahagia tanpa mereka ikut campur, tapi saya bathin saya menjerit bahwa say butuh kasih sayang dari org tua saya terutama dr ibu saya, waktu BPK masih hidup BPK sering mengunjungi dan melihat kehidupan saya, tapi setelah BpK meninggal saya benar benar merasakan kehilangan tapi Abang saya yg tua selalu memberi saya semangat untuk selalu hidup , dia tau saya sedih karena ibu saya tak pernah memperhatikan saya,Abang saya selalu peduli dg saya dia sangat sayang dg saya , saya selalu cerita tentang kehidupan saya apapun yg terjadi , namun Allah berkata lain ,Allah memanggil Abang saya , sakarang saya tak punya tempat utk mengadu lagi, Abang saya pesan agar saya selalu hidup nekat , setelah Abang saya yg tua meninggal saya tak tau apa yg harus saya lakukan karena apapun yg saya lakukan selalu salah Dimata saudara saya yg lain, 50 hari kemudian ibu sayapun menyusul Abang saya tepat gl 8 Nopember 2017 hari Rabu jam 10.30 pm Allah memanggil ibu saya, sejak ibu saya meninggal semakin terpuruk kehidupan saya karena keluarga saya selalu menyalahkan saya, apapun yg saya lakukan selalu salah Dimata mereka, . Waktu malam ke 3 ibu saya, saya dibiarkan sendiri menyiapkan segalakebutuhan utk tahlilan dirumah saya, seolah olah saya TDK punya saudara satupun di dunia ini, mungkin ini ujian iman saya atau mungkin ini yg selalu disebut ibu saya bahwa saya pasti bisa menyelesaikan kehidupan dunia ini, sekarang saya hidup sendiri walaupun diluar sana saya punya keluarga tapi keluarga saya mana peduli dg saya, saya selalu salah Dimata keluarga saya. Sekatang saya jalani hidup bersama anak dan suami saya karena hanya itu keluarga saya yg peduli dg keadaan saya,selamat beristirahat BPK , selamat beristirahat Abang dan selamat beristirahat ibu, semoga Allah memberi tempat yg indah untuk BPK,Abang dan ibu , BPK m.djailani bin muhammad said meninggal hari Rabu, Tgl 23 Juni 2016 jam 09.05 pm ditiban , Abang Ermansyah bin m.djailani meninggal hari Selasa tgl 12 September 2017 Jam 04.25 am di Rsb.Ibu Siti Salamah binti h.abdussomad meninggal hari Rabu, tgl 08 Nopember 2017 jam 10.30 pm di bengkong laut
We life happy of my mother , father, brother and sister,
Kami hidup bahagia bersama dg mama,papa,kakak dan
adik, kami bermain bersama saling bantu satu dengan yg lainnya,
Kami berangkat kesekolah bersama sama setiap hari, waktu itu kami masih SD , setelah masuk sekolah ke SMPN di jarai saya bersama sama selama 2 tahun dg Abang saya, setelah itu Abang saya tamat melanjutkan study di lahat tinggal saya sendiri berangkat sekolah , setelah 3 tahun saya tamat dan melanjutkan study sama dg Abang saya di lahat tapi kami beda tempat , selama 2 tahun kami bersama lagi ,setelah itu Abang saya melanjutkan study ke Palembang menyusul Adik saya di Palembang,setelah itu saya pun tamat terus melanjutkan study ke Palembang , kami bersama sama lagi kumpul 3 beradik di Palembang , walaupun rumah yg kami tempati itu sangat kecil namun kami sangat bahagia , setelah 3 bulan kemudian saya pulang kampung ,teman saya menawari saya untuk bekerja ke Singapore atau ke Malaysia ,saya pamit dg ibu dan bapak agar mereka mengijinkan saya utk bekerja di negara orang , dengan keahlian yg saya miliki saya percaya pasti bisa utk bekerja di negara orang , namun ibu saya tak mengijinkan saya pergi merantau ke negara org , setelah itu ibu saya telpon kakak yg berada di Batam agar bisa jemput saya ,tepat bulan Nopember 1994 kakak menjemput saya dijanjikan untuk bekerja dibatam, karena permintaan dari ibu saya akhirnya saya terpaksa pergi ke Batam bersama dg kakak saya, teman saya berangkat ke Singapore dan Malaysia , sampai di Batam saya tetap melanjutkan kursus bhs Inggris, setelah 2 Minggu di Batam saya diterima kerja di perusahaan , saya sangat bahagia bisa kenal dg teman teman dari berbagai daerah termasuk kenal dg orang Philipina, and Jepang kami bekerjasama dg sangat baik, saya sangat bahagia karena teman teman selalu memanjakan ya termasuk bos kami yg dari Philipina n Jepang beliau menerapkan kerja sangat disiplin namun jalinan kekeluargaan yg sangat kuat, setiap bulan kami selalu represhing jalan jalan ke pantai utk menghilangkan rasa capek , beliau walaupun org luar negeri namun slalu ikut dengan kegiatan yg kami lakukan, bahkan terkadang merekalah yg mengeluarkan dana utk kegiatan itu, singkat cerita saya merasakan kebahagian luar biasa kerja di perusahaa tersebut, setelah itu ibu saya berkunjung ke Batam untuk melihat keadaan kami , terus ibu saya bermohon. Kepada Abang saya agar saya tidak bekerja di perusahaan lagi , akhirnya Abang saya memberi saya kerja di sekolahan ,dengan berat hati saya terpaksa pindah kerja di sekolahan , saya pindah kerja alasan saya dengan bos bahwa saya akan pulang kampung ,akhirnya bos saya memberikan ijin berapa bulan untuk pulang kampun. Saya berbohong dg bos saya yg sangat baik hati, secaraa diam diam saya kerja di sekolah tepat 17 Juli 1995 , ternyata bos saya dapat info entah dari mana bahwa saya tidak pulang kampung, bos saya menguruh satpam untuk merayu saya kembali ke perusahaan , selama 3 bulan akhirnya saya terpaksa kerja di 2 tempat pagi disekolah siang saya kerja di perusahaan selama 2 bulan saya slalu dijemput oleh satpam , masuk hilang ke 3 saya bilang Ama bos biar saya datang sendiri ke perusahaan TDK perlu dijemput lagi, saya bicara gitu karena ibu saya tau bahwa saya masih kerja di perusahaan ,Abang saya dan ibu saya marah dan meminta saya berhenti kerja di perusahaan, akhirnya dg berat hati saya bicara jujur dg bos saya bahwa Abang dan ibu saya meminta saya utk berhenti bekerja di perusahaan, terus saya pun minta pendapat dg bos saya jika org tua mereka yg minta gitu apa yg mereka lakukan , mereka menjawab ikuti perintah orang tua, Sungguh mulia hati bos saya itu walaupun dia orang luar negeri namun hati mereka sangat baik peduli dengan nasib dan kondisi anak buahnya, akhirnya kami berpisah saya lanjutkan kerja disekolah sesuai permintaan ibu saya, selama 2 bulan satpam perusahaan masih selalu mengikuti jejak saya mungkin dia disuruh oleh bos saya. Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun dengan hati yg sedih saya berpisah dengan semua teman teman saya dan bos yg baik hati. Saya sendiri tak punya teman seakrab teman PT dulu , saya tiap hari sedih tapi ibu saya TDK tau itu semua, karena saya selalu menunjukkan kebahagian didepan ibu saya,berapa tahun kemudian , Akhirnya Abang sayapun menyusul ke Batam dan kami bersama lagi dia bekerja di perusahaa. Berapa tahun kemudian saya kenal dg org luar negeri lagi lama kami kenal dekat setiap hari jam makan siang dia slalu menjemput saya utk makan siang , dia menghentakkan saya dg staf dia dan saya sering diajak ke kantor dia , kadang saya malu ikut rapat di perusahaannya jadi saya menunggu dia didalam mobil aja,setiap pulang kerja selalu diantar , sayabsangat bahagia bersama dg dia begitu juga dia juga sangat bahagia , dia ingin mengenalkan saya dg ortu nya walaupun melalui telpon namun kami sangat akrab berbicara, berapa tahun kemudian karena SDH sangat dekat terus dia mengajak saya makan malam saybersama dg keponakan tapi sekarang SDH meninggal , www aktif makan malam dia menyampaikan PD saya bahwa dia mengajak saya untuk menikah , setelah makan kami pulang , keesokan harinya saya bilang Ama ibu saya bahwa saya akan menikah dg org luar, lagi lagi ibu saya marah besar terus dia akan menganggap saya SDH mati jika saya jadi menikah, kedua kalinya saya sedih lagi, terus saya bilang Ama Mr ... Bahwa hubungan kita TDK direstui oleh ibu saya, diavkecewabtspi dia tetap menghibur saya, dia tetap setia menunggu , 1 thn berlalu dia menunggu namun jawabannya tetap sama TDK direstui , dg hati hancur akhirnya dia pamit pulang kenegaraan dia, dg rasa berat kami berpisah , namun lebih dari 1 thn dia tetap menelpon saya lewat telpon kantordia tetap setia menunggu , 2thn kemudian kantor kami pindah no.telpon yg lama diganti dg yg baru , sejak saat itu kami putus kontak dg dia , tapi saya tetap percaya dia pasti masih mencintai saya ,karena situasi dan kondisi akhirnya kami putus kontak , , singkat cerita akhirnya saya gabung dgn teman2dan kami bentuk karang taruna "bina siaga" saya terpilih jadi pengurus karang taruna tersebut , hari berganti hari bulan berganti bulan saya kenal dg seseorang lagi ,saya tau dia suka saya dan sayapun suka dg dia , tapi Dia takut karena kalah saing dg yg lain, Allah berkehendak lain akhirnya dia pergi merantau jauh dari saya , akhirnya saya pun pindah kerumah saya sendiri , dg rasa galau dan sedih saya tinggal dirumah sendiri dan saya ajak ibu n bapak saya agar menemani saya namun ortu saya TDK bersedia tinggal bersama saya, saya sendiri kadang saya menangis mengapa nasib saya seperti ini , selalu dihalanginya oleh ibu saya utk kebahagiaan saya ,saya hidup selalu mandiri TDK pernah tergantung dg diapun, saya ingat pesan dari ibu saya waktu masih di SD dulu kenapa ibu saya tak pernah peduli kepada saya dia jawab bahwa saya bisa mengatur hidup sendiri TDK seperti adik dan Abang saya, , dlm hati saya menjerit menangis tapi saya harus tetap tegar didepan mata ibu saya, pernah saya bertanya apakah saya ini anak pungut dari ibu saya sehingga saya TDK diberi kasih sayang seperti yg lainnya, ibu menjawab lagi bahwa saya lebih pandai mengatur kehidupan dibanding dg saudara saya . Karena rasa kecewa akhirny sayapun menikah dg teman dia dlm pernikahan kami tak ada yg setuju termasuk ibu saya , saya nekat akhirnya Abang saya menyetujui pernikahan kami , dg terpaksa ibu saya ikut setuju. sekarang saya SDH mendapatkan keturunan 2 anak laki laki. Kami hidup bahagia , suatu ketika waktu ibu dan BPK tinggal di rumah saya kembali bertanya apakah saya ini anak pungut ibu terus ibu saya tetap menjawab bahwa saya anak kandung mereka namun saja tanya bahwa saya bisa mengatur kehidupan saya tanpa mereka ikut campur, jujur saya katakan bahwa saya dari kecil hingga dewasa ibu saya selalu percaya dgkkehidupan saya akan bahagia tanpa mereka ikut campur, tapi saya bathin saya menjerit bahwa say butuh kasih sayang dari org tua saya terutama dr ibu saya, waktu BPK masih hidup BPK sering mengunjungi dan melihat kehidupan saya, tapi setelah BpK meninggal saya benar benar merasakan kehilangan tapi Abang saya yg tua selalu memberi saya semangat untuk selalu hidup , dia tau saya sedih karena ibu saya tak pernah memperhatikan saya,Abang saya selalu peduli dg saya dia sangat sayang dg saya , saya selalu cerita tentang kehidupan saya apapun yg terjadi , namun Allah berkata lain ,Allah memanggil Abang saya , sakarang saya tak punya tempat utk mengadu lagi, Abang saya pesan agar saya selalu hidup nekat , setelah Abang saya yg tua meninggal saya tak tau apa yg harus saya lakukan karena apapun yg saya lakukan selalu salah Dimata saudara saya yg lain, 50 hari kemudian ibu sayapun menyusul Abang saya tepat gl 8 Nopember 2017 hari Rabu jam 10.30 pm Allah memanggil ibu saya, sejak ibu saya meninggal semakin terpuruk kehidupan saya karena keluarga saya selalu menyalahkan saya, apapun yg saya lakukan selalu salah Dimata mereka, . Waktu malam ke 3 ibu saya, saya dibiarkan sendiri menyiapkan segalakebutuhan utk tahlilan dirumah saya, seolah olah saya TDK punya saudara satupun di dunia ini, mungkin ini ujian iman saya atau mungkin ini yg selalu disebut ibu saya bahwa saya pasti bisa menyelesaikan kehidupan dunia ini, sekarang saya hidup sendiri walaupun diluar sana saya punya keluarga tapi keluarga saya mana peduli dg saya, saya selalu salah Dimata keluarga saya. Sekatang saya jalani hidup bersama anak dan suami saya karena hanya itu keluarga saya yg peduli dg keadaan saya,selamat beristirahat BPK , selamat beristirahat Abang dan selamat beristirahat ibu, semoga Allah memberi tempat yg indah untuk BPK,Abang dan ibu , BPK m.djailani bin muhammad said meninggal hari Rabu, Tgl 23 Juni 2016 jam 09.05 pm ditiban , Abang Ermansyah bin m.djailani meninggal hari Selasa tgl 12 September 2017 Jam 04.25 am di Rsb.Ibu Siti Salamah binti h.abdussomad meninggal hari Rabu, tgl 08 Nopember 2017 jam 10.30 pm di bengkong laut
Comments
Post a Comment